Sumber : www.jatengprov.go.id
2010.11.16 10:19:54
Demak – Di antara sekian banyak potensi industri dan UMKM di Kecamatan Sayung, pembuatan telur asin di Desa Loireng merupakan salah satu yang menjadi andalan. Di desa berpenduduk 785 KK itu, setidaknya terdapat lima pelaku usaha pembuatan telur asin, yakni Ahmad Sahid, M. Nadib, Ngatman, Musyafak dan Yusuf. Kemampuan produksi masing-masing tempat usaha rata-rata mencapai 500 hingga 1.000 butir per harinya.
Ahmad Sahid (43) sendiri telah melakoni usaha pembuatan telur asin sejak tahun 1998. Awalnya memang sekedar usaha sambilan. Namun seiring berjalannya waktu, usaha telur asinnya berhasil manis. Modal awalnya yang hanya Rp 400 ribu, pun telah berlipat ganda. Maklum, semula ia hanya mampu memasarkan 20 hingga 40 butir telur asin, kini bisa menjadi 1.000 butir setiap harinya. “Meskipun usaha pembuatan telur asin pesaingnya cukup banyak, kami tetap optimis. Yang penting kami terus berusaha memproduksi telur asin dengan kualitas terbaik," ujarnya.
Tingkat kesejahteraan Ahmad Sahid kini cukup bisa dibanggakan. Semula ia berjualan keliling dengan mengendarai sepeda motor, berkat kesuksesannya memproduksi telur asin bermerek 'AS', kini dapat menyetorkan produknya ke Semarang dan sekitarnya menggunakan mobil.
Ciri khas sekaligus keunggulan telur asin 'AS' made in Ahmad Sahid adalah rasanya yang pas dan tidak terlalu asin. Di samping juga jaminan keamanan untuk kesehatan para penikmatnya, karena tidak adanya campuran bahan kimia pengawet. "Asalkan telur bebek yang telah dibungkus abu gosok bercampur garam selama seminggu itu direbus minimal lima jam, kami jamin rasanya akan kenyal dan tidak cepat basi," tutur dia.
Selain memproduksi telur asin, Ahmad Sahid ternyata juga berdagang telur bebek mentah. Dibantu anaknya, sedikitnya 8.000 hingga 10.000 butir telur bebek berhasil dijualnya ke pasaran setiap dua hari sekali.
Untuk memperlancar usahanya itu, penanaman investasi bebek pun ditempuh. Ia menitip pemeliharaan 10.000 lebih ekor bebek pada sejumlah peternak unggas di Kecamatan Bonang dan Wedung. "Alhamdulillah, setiap dua hari sekali saya bisa memanen antara 8.000 hingga 10.000 butir telur. Sayapun dapat memenuhi pesanan para bakul di Sayung juga Mranggen, Demak Kota, Semarang dan sekitarnya." Guna mempertahankan pelanggan serta memperluas pemasaran, Ahmad Sahid senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan lewat jaminan kualitas barang. Karenanya, sortir bahan mentah selalu diutamakan, di samping pula tidak terlalu banyak mengambil laba.
*(Kontributor Humas Demak-Ndr)
0 komentar:
Posting Komentar